STAA mengelola 15 perkebunan kelapa sawit yang tersebar di empat provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Perusahaan juga mengelola perkebunan plasma yang bekerjasama dengan petani kecil. Sejalan dengan misi kami, STA Resources selalu menerapkan praktik agronomi terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari penanaman hingga panen.
Pada akhir tahun 2022, hasil rata-rata tahunan Tandan Buah Segar STA group adalah 23,0 MT per hektar. Hasil ini diharapkan akan terus meningkat selama tahun-tahun mendatang dengan peningkatan operasional secara terus menerus dan pohon sawit muda memasuki tahap kematangan produktif.
Pengelolaan Limbah
Pabrik kelapa sawit menghasilkan limbah dalam jumlah besar, seperti Janjang Kosong (Jangkos) dan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (POME). Limbah ini didaur ulang kembali ke ladang sebagai pupuk organik. Limbah ini juga kaya akan mikronutrien dan makronutrien yang memperkaya tanah.
Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
PHT merupakan pengendalian organisme perusak tumbuhan dengan cara pendekatan ekologis. Sebagai contoh, Turnera subulata, Antigonon leptopus, dan Cassia cobanensis adalah tanaman bermanfaat yang menarik predator pemangsa hama ulat jelatang dan ulat kantong. Burung hantu (Tyto Alba) digunakan untuk berburu tikus dan bacillus thuringiensis adalah sejenis bakteri yang digunakan untuk mengatasi hama tandan tirathaba.
Mekanisasi
STAA menerapkan sistem mekanisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, dimana sistem ini kami terapkan pada pengumpulan Tandan Buah Segar (TBS), aplikasi pupuk, dan juga pada proses konstruksi dan pembersihan saluran air.