STAA memiliki dan mengelola sepuluh pabrik kelapa sawit, satu pabrik pemecah kernel, satu pabrik ekstraksi pelarut, dan satu pembangkit listrik biogas yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Sepanjang 2024, grup ini telah memproses lebih dari 1,84 juta ton tandan buah segar dan menghasilkan lebih dari 389.765 ton minyak sawit mentah (CPO) serta 87.126 ton kernel sawit. Pada periode yang sama, fasilitas pemecah kernel menghasilkan lebih dari 45.477 ton minyak kernel sawit mentah (CPKO) dan 58.882 ton palm kernel expeller (PKE). Dalam era persaingan yang tinggi ini, STAA menjadikan pemeliharaan kinerja fasilitas pemrosesan sebagai prioritas, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai berikut:
Konsistensi dalam operasi dan pemeliharaan.
Adaptif terhadap teknologi terkini.
Optimalisasi aktif dalam penggunaan energi terbarukan.
Konsistensi dalam Operasi dan Pemeliharaan
Pabrik kelapa sawit pertama milik PT Sumber Tani Agung (STAA) telah beroperasi sejak tahun 1996—mencerminkan keandalan jangka panjang melalui penerapan standar operasional dan pemeliharaan yang konsisten dan tinggi.
Pada tahun 2024, pabrik ini berhasil memproses 328.188 ton metrik TBS, menegaskan efisiensi dan fondasi operasional yang kokoh selama hampir tiga dekade.
Terus Beradaptasi dengan Teknologi Terkini
Di STAA, kami terus berinovasi untuk selalu berada di garis depan kemajuan teknologi. Pabrik kelapa sawit pertama kami memperkenalkan sistem capstan untuk memindahkan lori masuk dan keluar sterilisator—metode yang hingga kini masih aktif digunakan di dua fasilitas kami. Saat ini, lima pabrik kami telah menggunakan sistem indexer, sementara satu pabrik menggunakan sistem conveyor. Dua pabrik terbaru kami dilengkapi dengan compact indexer yang terintegrasi timbangan TBS (tandan buah segar), memungkinkan pelacakan hasil produksi yang presisi dan peningkatan efisiensi operasional.
Optimalisasi Energi Terbarukan
STAA juga berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menangkap gas metana dari limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) dan mengubahnya menjadi listrik melalui generator berbahan bakar gas.
Selain itu, perusahaan juga mulai mengintegrasikan sistem panel surya untuk mendukung kebutuhan energi operasional—semakin memperkuat komitmen terhadap solusi energi berkelanjutan dan rendah emisi.