STA Resources (STAA) Olah Limbah Pabrik Sawit jadi Tenaga Listrik
PT Karya Serasi Jaya Abadi (KSJA), entitas PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) atau STA Resources yang bergerak di industri sawit berhasil mengubah limbah produksi minyak sawit mentah (CPO) menjadi daya listrik berkapasitas hingga 2 Megawatt. Dari kapasitas 2 MW itu, saat ini baru dihasilkan 1 MW yang dimanfaatkan untuk mengaliri kebutuhan listrik KCP atau Kernel Crushing Plant, pabrik pengolahan kernel (STA Group) yang terletak bersebelahan dengan KSJA. Manajer Pabrik KSJA Hendrianto Manurung mengatakan energi listrik tersebut dihasilkan dengan mengolah limbah cair sisa produksi crude palm oil (CPO) menjadi biogas. Limbah cair yang disebut dengan effluent atau POME (Palm Oil Mill Effluent) merupakan salah satu produk sampingan dari produksi tandan buah segar (TBS).
Dikatakan Hendri, pabrik kelapa sawit dalam mengolah TBS akan menghasilkan produk utama berupa CPO (minyak sawit) dan CPKO (minyak inti sawit). Selanjutnya, TBS yang telah diekstraksi itu juga akan meninggalkan tandan atau janjang kosong (jangkos), fiber, cangkang, serta POME atau effluent, yang disebut sebagai produk sampingan atau limbah. “Semua pabrik kelapa sawit (PKS) pasti akan menghasilkan produk sampingan atau limbah dalam proses produksinya, baik limbah padat seperti jangkos, fiber, dan cangkang, maupun limbah cair. Di KSJA, kami memanfaatkan limbah-limbah tersebut untuk kebutuhan energi di pabrik kami,“ terang Hendri kepada tim Jelajah Bisnis Indonesia, Jumat (17/11/2023).
Effluent atau limbah cair PKS terbilang sebagai satu limbah dengan angka produksi tertinggi jika dibanding dengan produk sampingan lainnya. Rata-rata 1 ton TBS yang diolah diperkirakan menghasilkan 0,6 ton effluent. Effluent yang baru dihasilkan itu dari pengolahan TBS kaya akan kandungan organik yang dapat dikonversi menjadi biogas. KSJA sendiri menghasilkan sekitar 0,5 ton effluent per 1 ton TBS yang diolah atau setara 15 ton effluent per jam. Dengan kapasitas pengolahan sebesar 30 ton TBS per jam dan beroperasi selama 10 jam, dalam sehari pabrik KSJA diperkirakan menghasilkan 150 ton effluent. Effluent yang berlimpah inilah yang membuat KSJA membangun sistem biogas untuk mengolah limbah cair menjadi daya listrik bagi pabrik kernel mereka. “Selain effluent yang dikonversi menjadi biogas dengan daya listrik yang dihasilkan sebesar 1 megawatt, kami juga memanfaatkan limbah padat lain seperti cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler. Sementara jangkos kami jual ke pabrik pembuatan batu bata. Jadi, tidak ada yang terbuang dari satu TBS ini,“ papar Hendri. Juliani, Corporate Secretary STA Resources, mengatakan dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya STA Resources terus memastikan agar produk yang dihasilkan tidak hanya berdampak secara ekonomi, namun juga bagi masyarakat dan lingkungan. “Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan perkebunan terkemuka dan berkelanjutan, dengan tentu tetap berpegang pada ketentuan tata kelola perusahaan yang berlaku,“ kata Juliani.
Sebagai salah satu perusahaan yang sejak 1970 bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit, STA Resources, lanjutnya, telah menyusun strategi yang berorientasi pada konsep ESG (environmental, social, and corporate governance) untuk mendukung konsep industri sawit yang berkelanjutan. Juliani menyebut ada 10 topic material dalam strategi keberlanjutan STA Resources yang akan diimplementasikan secara keseluruhan. Terkait pengembangan industri, Juliani menyebut saat ini STA Resources tengah membangun pabrik refinery di Dumai, Riau, dengan kapasitas produksi 2.000 MT/ hari, serta tangka timbun berkapasitas 64.000 MT yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang dermaga milik STA Resources. Hal itu sebagai bentuk dukungan STA Resources kepada pemerintah yang tengah menggalakkan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sawit Indonesia. “Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor industri kelapa sawit, ke depan kami akan terus melakukan ekspansi baik di upstream maupun downstream bisnis sehingga industri kami terintegrasi dan mampu menciptakan nilai tambah di setuap rantai bisnis dengan tetap menerapkan ESG dalam operasionalnya,“ pungkas Juliani. PT Karya Serasi Jaya Abadi yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan satu dari enam pabrik pengolahan CPO milik PT STA Resources yang terletak di Sumatra Utara. Pabrik CPO KSJA berkapasitas 30 ton TBS per jam dengan 70% pemasok TBS nya berstatus mitra. Sejauh ini, STA Resources telah memiliki 15 perkebunan sawit yang tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Perusahaan ini juga mengelola perkebunan plasma yang bekerja sama dengan petani kecil. Ada pula 9 pabrik pengolahan minyak sawit (CPO), 1 pabrik pengolahan inti sawit (CPKO), 1 pabrik ekstraksi ampas inti sawit, serta 1 pembangkit listrik tenaga biogas yang dimiliki dan dikelola STA Resources di empat provinsi yang sama. (K68)