Rebalancing Indeks FTSE, Sumber Tani Agung Resources (STAA) Berhasil Masuk Kelompok Micro Cap
JAKARTA, investor.id – Emiten yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri olah kelapa sawit, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), berhasil masuk dalam jajaran index FTSE micro cap setelah rebalancing yang dilakukan dalam semi annual review September 2023.
JAKARTA, investor.id – Emiten yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri olah kelapa sawit, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), berhasil masuk dalam jajaran index FTSE micro cap setelah rebalancing yang dilakukan dalam semi annual review September 2023.
Sebagai informasi, FTSE Global Equity Index Series Asia Pasific melakukan semi annual review untuk periode September 2023–Maret 2024. Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel Group merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global.
Saham-saham penghuni indeks FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas baik. Alhasil, saham yang masuk indeks FTSE berpotensi menjadi pertimbangan investor, baik investor lokal maupun investor asing.
Head of Investor Relation STAA, Edward Wijaya mengatakan, bahwa hal ini menjadi bukti STAA adalah perseroan yang memiliki fundamental yang solid dan didukung oleh likuiditas yang baik. Mengutip laporan keuangan interim periode 30 Juni 2023, STAA berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,33 triliun dan laba bersih sebesar Rp 221,8 miliar.
Di sisi lain, total liabilitas STAA berhasil turun menjadi Rp 2,15 triliun per 30 Juni 2023, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp 2,36 triliun, yang disebabkan oleh penurunan utang bank jangka panjang perseroan sebesar Rp 195 miliar dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,13 triliun.
Edward menyampaikan, dengan masuknya STAA ke index FTSE ini menjadi bukti nyata komitmen STAA untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan, serta merupakan sebuah katalis positif baru bagi perseroan untuk mencapai target-target yang ditetapkan sebelumnya oleh perseroan dan memberikan nilai tambah kepada para seluruh shareholder dan stakeholder perseroan.
STAA sendiri memang sedang dalam proses ekspansi berkelanjutan, di mana salah satunya adalah pengembangan bisnis di bidang refinery/downstream yang dapat memberikan nilai tambah kepada pasar ekspor. “STAA terus berupaya untuk merealisasikan kegiatan hilirisasinya dalam operasional perseroan yang akan dimulai di 2024,”kata Edward dalam keterangannya, dikutip Selasa (29/8/2023).
Hilirisasi di bidang downstream dimulai dengan pembangunan pabrik minyak goreng yang berlokasi di Dumai, Provinsi Riau di atas lahan seluas ± 38 hektare (ha), dengan kapasitas produksi 2.000 ton per hari, dan tangki timbun dengan kapasitas 64.000 metrik ton serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang dermaga milik sendiri yang akan mempermudah lalu lintas kapal untuk keperluan ekspor.
Progress project saat ini dalam tahapan pekerjaan civil construction dan dalam waktu dekat akan dilakukan penerimaan mesin-mesin import dari vendor secara bertahap.