Harga Jual CPO Naik, Laba Bersih STAA Tumbuh 85,9 Persen pada 2024
JAKARTA, KOMPAS.com – PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) menutup tahun 2024 dengan capaian kinerja keuangan tertinggi dalam sejarah perusahaan. Didorong oleh kenaikan rata-rata harga CPO atau minyak sawit mentah sebesar 18,3 persen serta optimalisasi efisiensi operasional, STAA membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 129,7 persen pada kuartal IV 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih tahun penuh 2024 meningkat 85,9 persen menjadi Rp 1,45 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun marjin laba bersih meningkat dari 14,8 persen menjadi 22,6 persen. Ini merupakan rekor tertinggi bagi perseroan.
Sepanjang 2024, STAA mencatat pendapatan sebesar Rp 6,44 triliun, naik 21,8 persen secara tahunan. Peningkatan harga jual produk kelapa sawit dan turunannya menjadi salah satu faktor utama di balik performa positif ini, yang turut mendorong pertumbuhan EBITDA sebesar 59,2 persen menjadi Rp 2,24 triliun. “Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi serta keberhasilan manajemen dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ujar Kevin Wijaya, Head of Investor Relations STAA dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).
Kevin menjelaskan, selain faktor eksternal, pertumbuhan juga didukung oleh peningkatan produktivitas. Sepanjang 2024, produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 1.047.629 ton, dengan yield TBS meningkat menjadi 23,4 ton per hektar, mencerminkan pengelolaan kebun yang semakin optimal. Ke depan, imbuh Kevin, STAA akan terus fokus pada ekspansi, termasuk mengoperasikan pabrik refinery berkapasitas 2.000 ton per hari di Lubuk Gaung, Dumai.
“Kami optimis proyek ini akan mulai memberikan kontribusi positif pada 2025, dengan potensi pertumbuhan pendapatan hingga 35 persen,” tuturnya.
Dengan strategi ini, STAA berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan serta menghadapi tantangan industri dengan pendekatan yang berkelanjutan.